Tiada Hari Tanpa Senyum, Tiada Hari Tanpa Sedekah, Tiada Hari Tanpa Baca/Dengar Ayat Quran, Tiada Hari Tanpa Tahajjud, Tiada Hari Tanpa Dakwah, Tiada Hari Tanpa ke Mesjid, Tiada Hari Tanpa Silaturahmi, Amalkan Semua Itu Niscaya Bencana Hilang, Tapi Kalau Sebaliknya, Tiada Hari Tanpa Maksiyat Maka Niscaya Bencana Akan Selalu Menghampiri Kita…..
Itulah tips mencegah terjadinya bencana. Senyumlah kepada dunia, maka dunia akan tersenyum juga. Bersedekahlah, maka 70 musibah akan terhindar. Bacalah ayat2 Al Quran, maka rahmat akan menyelimuti lingkungan.
Shalat malamlah, maka anda akan selamat dunia dan akhirat. Berdakwahlah, maka Allah akan menolongmu. Pergilah ke mesjid setiap shalat lima waktu, kalau tak bisa minimal sekali, karena bencana akan menjauh selagi mesjid masih ramai dikunjungi orang. Bersilaturahmilah, maka umur akan panjang, rezeki pun akan datang. Kasihilah yang di bumi, maka yang dilangit akan menyayangimu.
Janganlah kau tebangi juga hutan itu, nanti alam akan marah. Banjir akan datang. Tanah longsor datang tiba2 di waktu subuh. Kita terlalu memperhatikan lahiriah saja, tanpa melihat bathin. Lahiriah selalu dipercantik. Sementara bathiniah compang camping.
Wahai jiwa yang tenang, mari kembalilah kepada Ku dengan ridha dan diridhai. Kembalilah kepada surga-Ku. Wahai jiwa yang kemrungsung, kembalilah dengan suka atau tidak suka. Kembalilah dengan senang atau terpaksa.
Wahai jiwa yang marah, matamu sudah merah, darahmu sudah menggelegak. Kenapa mesti marah-marah. Kenapa alamku kau rusak dan kau binasakan. Kalau mau merusak, kalau mau binasa. Rusak rusaklah sendiri. Binasa binasalah sendiri. Jangan kau ajak orang lain ikut rusak. Jangan kau ajak orang lain ikut binasa. Sesungguhnya alam ini rusak karena amalan manusia yang sudah rusak. Rusaknya amalan akan merusak alam semesta. Berupa banjir. Berupa Tsunami. Berupa gunung meletus. Berupa malapetaka apa saja.
Maka rusakilah amalan mu sekuat engkau mampu menahan bencana yang akan datang. Semakin rusak amalan yang diperbuat. Semakin besar bencana akan selalu menghampiri kita. Dapatkah kita sekadar mengajak orang berbuat baik. Dapatkah kita sekadar mencegah orang dari berbuat kerusakan.
Sesungguhnya telah terjadi kerusakan di darat dan di laut akibat ulah manusia. Manusia merusak daratan dan lautan secara langsung ataupun dengan tidak langsung berupa amalan buruk. Betapa besar polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara dalam merusak kekhusu’an ibadah kita. Betapa banyak manusia melampiaskan hawa nafsunya. Nafsu untuk memiliki. Nafsu untuk menguasai. Nafsu untuk berperang. Nafsu untuk bermusuhan satu dengan yang lain.
Saudara berseteru dengan saudara. Kakak dengan adik bermusuhan. Tetangga saling bacok. Tawuran antar kampung. Pelajar berkelahi. Perang antar negara. Ribut sesama manusia. Entah apa yang diperebutkan. Korupsi merajalela. Suap merasuki setiap aktivitas. Jaksa, hakim dan pengacara ada mafia peradilan.
Kalau Tuhan mau merusak suatu negeri, maka dijadikanlah orang2 kaya di negeri itu untuk hidup berfoya2. Zakat dan sedekah untuk orang2 yang berhak menerimanya tak lagi jadi prioritas. Dijadikannya juga Penguasa yang sangat kejam.
Untuk kita renungkan… apa yang sudah kita perbuat…? Apa yang sudah kita lakukan untuk mengubah ini semua ? Selemah-lemah iman ubahlah dengan hati. Agak kuat sedikit ubahlah dengan lisan dan tulisan. Agak kuat lagi ubahlah dengan tangan.
Ulurkan tangan anda, langkahkan kaki anda, bantulah terlebih dahulu, orang2 yang zalim di antara kamu agar mereka mau berubah. Mengapa orang yang zalim terlebih dahulu yang harus ditolong ? Karena, kalau orang2 zalim itu mati dalam keadaan zalim, penderitaan yang kekal akan menimpanya. Ubahlah orang2 zalim itu menjadi orang2 yang insyaf…
Itulah tips mencegah terjadinya bencana. Senyumlah kepada dunia, maka dunia akan tersenyum juga. Bersedekahlah, maka 70 musibah akan terhindar. Bacalah ayat2 Al Quran, maka rahmat akan menyelimuti lingkungan.
Shalat malamlah, maka anda akan selamat dunia dan akhirat. Berdakwahlah, maka Allah akan menolongmu. Pergilah ke mesjid setiap shalat lima waktu, kalau tak bisa minimal sekali, karena bencana akan menjauh selagi mesjid masih ramai dikunjungi orang. Bersilaturahmilah, maka umur akan panjang, rezeki pun akan datang. Kasihilah yang di bumi, maka yang dilangit akan menyayangimu.
Janganlah kau tebangi juga hutan itu, nanti alam akan marah. Banjir akan datang. Tanah longsor datang tiba2 di waktu subuh. Kita terlalu memperhatikan lahiriah saja, tanpa melihat bathin. Lahiriah selalu dipercantik. Sementara bathiniah compang camping.
Wahai jiwa yang tenang, mari kembalilah kepada Ku dengan ridha dan diridhai. Kembalilah kepada surga-Ku. Wahai jiwa yang kemrungsung, kembalilah dengan suka atau tidak suka. Kembalilah dengan senang atau terpaksa.
Wahai jiwa yang marah, matamu sudah merah, darahmu sudah menggelegak. Kenapa mesti marah-marah. Kenapa alamku kau rusak dan kau binasakan. Kalau mau merusak, kalau mau binasa. Rusak rusaklah sendiri. Binasa binasalah sendiri. Jangan kau ajak orang lain ikut rusak. Jangan kau ajak orang lain ikut binasa. Sesungguhnya alam ini rusak karena amalan manusia yang sudah rusak. Rusaknya amalan akan merusak alam semesta. Berupa banjir. Berupa Tsunami. Berupa gunung meletus. Berupa malapetaka apa saja.
Maka rusakilah amalan mu sekuat engkau mampu menahan bencana yang akan datang. Semakin rusak amalan yang diperbuat. Semakin besar bencana akan selalu menghampiri kita. Dapatkah kita sekadar mengajak orang berbuat baik. Dapatkah kita sekadar mencegah orang dari berbuat kerusakan.
Sesungguhnya telah terjadi kerusakan di darat dan di laut akibat ulah manusia. Manusia merusak daratan dan lautan secara langsung ataupun dengan tidak langsung berupa amalan buruk. Betapa besar polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara dalam merusak kekhusu’an ibadah kita. Betapa banyak manusia melampiaskan hawa nafsunya. Nafsu untuk memiliki. Nafsu untuk menguasai. Nafsu untuk berperang. Nafsu untuk bermusuhan satu dengan yang lain.
Saudara berseteru dengan saudara. Kakak dengan adik bermusuhan. Tetangga saling bacok. Tawuran antar kampung. Pelajar berkelahi. Perang antar negara. Ribut sesama manusia. Entah apa yang diperebutkan. Korupsi merajalela. Suap merasuki setiap aktivitas. Jaksa, hakim dan pengacara ada mafia peradilan.
Kalau Tuhan mau merusak suatu negeri, maka dijadikanlah orang2 kaya di negeri itu untuk hidup berfoya2. Zakat dan sedekah untuk orang2 yang berhak menerimanya tak lagi jadi prioritas. Dijadikannya juga Penguasa yang sangat kejam.
Untuk kita renungkan… apa yang sudah kita perbuat…? Apa yang sudah kita lakukan untuk mengubah ini semua ? Selemah-lemah iman ubahlah dengan hati. Agak kuat sedikit ubahlah dengan lisan dan tulisan. Agak kuat lagi ubahlah dengan tangan.
Ulurkan tangan anda, langkahkan kaki anda, bantulah terlebih dahulu, orang2 yang zalim di antara kamu agar mereka mau berubah. Mengapa orang yang zalim terlebih dahulu yang harus ditolong ? Karena, kalau orang2 zalim itu mati dalam keadaan zalim, penderitaan yang kekal akan menimpanya. Ubahlah orang2 zalim itu menjadi orang2 yang insyaf…