IKATAN PARA PECINTA SEDEKAH
TIADA HARI TANPA SEDEKAH, SALURKAN SEDEKAH IKHWAN & UKHTI

Minggu, 12 Juni 2011

BERSEDEKAH SAMBIL BERHARAP??? WHAY NOT..

 by : ustadz yusuf mansur
Bolehkah sedekah sambil berharap? Banyak orang yang mencibir terhadap orang yang bersedekah karena berharap kepada Allah. Apakah kita tidak ikhlas hanya karena beribadah sedekah dan berharap akan kebenaran janji-Nya?

Persoalan meminta sama Allah itu bukan persoalan ikhlas atau tidak ikhlas. Itu persoalan ibadah. Meminta adalah do’a. Silahkan saja sedekah tanpa berharap. Tapi kalau sedekah sambil berharap, maka dapat dua ibadah; pahala sedekah dan pahala berharap. Namun kita tidak boleh memaksa, hanya boleh meminta dan berharap.Dan bukanlah disebut meminta dan berharap, kecuali yakin bahwa apa yang diminta dan yang diharap adalah bisa dikabulkan. Ilmu penyertanya adalah sabar, tawakkal, juga ikhlas. Termasuk ikhlas bila Allah tidak mengabulkan. Husnudzan kepada Allah adalah seninya. Yakinlah Allah Maha Tahu apa yang terbaik.

Sementara itu, mengikuti seruan-Nya, percaya akan janji-Nya; yang akan mengganti 2x, 10x, 700x, lebih banyak lagi, atau mengganti dengan yang lebih baik, adalah juga sebuah keutamaan. Tauhid itu. Percaya sekali sama Allah.


Saking percayanya ya kita ikuti seruannya. Dan apa sebutannya kalo bukan ikhlas juga? Nyari duit setengah mati, tiba-tiba ketika datang tawaran bersedekah dari Allah dengan janji akan dilipatgandakan-Nya, lalu kita percaya? Hingga kita menyerahkan semuanya? Apa gak di sebut ikhlas tuh? Bahwa kemudian jangan meminta hanya dunia, itu betul.

Minta juga ampunan-Nya, keselamatan dari-Nya, kasih sayang-Nya, bisa hafal qur’an, bisa istiqomah, bisa tambah sehat. Pengetahuan akan ilmu konversi juga penting. Sesiapa yang sedekah 1 di kali 10. Lalu sepuluhnya gak dapet, pertanyaannya: benarkah gak dapat? Apakah itu dikarenakan bodohnya kita?

Sesungguhnya Allah sudah membalas. Hanya balasannya kita gak paham hingga bertambah ilmu kita dan hikmah. Juga ketika kita baik sangka. Subhanallah, betapa rahasia ilmu Allah itu luas sekali. Belum lagi kalau bicara bahwa ternyata bayaran Allah itu terus dan terus. Kita anggap udah gak akan dibayar lagi. Ternyata setelah kita malah lupa sama do’a kita, eh Allah tetep kabulkan. Rupanya, “panen” pertama, bukan ke apa yang kita minta. Sementara kita bersabar, rupanya tanaman kita panen yang kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sampailah pada apa yang kita minta.


Waba’du, meminta kepada Allah, tidaklah salah. Demikian juga berharap dari-Nya. Gak sedekah aja, boleh meminta, boleh berharap. Apalagi dengan bersedekah, tambah boleh meminta, tambah boleh berharap.
 

Sesiapa yang berdo’a dengan amal soleh sebagai pendahuluannya, jelas akan lebih bertenaga do’anya. Dan amal soleh itu banyak, sedekah adalah hanya salah satunya. Begitupun do’a. Do’a akan menjadi pendorong yang hebat buat sedekah.

Jangan hanya bersedekah. Tapi juga berdo’a. Di rawat itu sedekah dengan do’a. Jangan ditinggal begitu saja. Meskipun saya yakin, seperti biji cabe, yang di aurin (dibiarin) aja dia tumbuh, namun jika dirawat, dikawal, hingga ia tumbuh banyak dan bagus, adalah sebuah keutamaan yang lain adanya. Selamat menuntut ilmu terus, terus, dan terus. Hingga sampai kepada hikmah yang kita mintakan dari Allah datangnya. Amin.

Emang juga diam aja Allah udah akan aturin. Tapi kita ga dapet pahala do’a. bahkan do’a itu kepalanya ibadah. Jika ibadah, ibadah doangan, kaga berdo’a, maka kita hanya ampe leher. Itu ibadah ga ada kepalanya. Dengan berdo’a, itu menyatakan kelemahan kita juga di hadapan Allah Yang Begitu Kuasa. Sekaligus pernyataan-pernyataan menghamba, penuh harap, menjadikan Allah sandaran, dan lain-lain. Masya Allah dah. Rugi mereka yang ga mau berdo’a. Sedang do’a sendiri adalah sebuah ibadah tersendiri.
 

Dan bahkan do’a adalah perintah Gusti Allah langsung. Ayat-ayat tentang do’a tidak hanya di satu ayat. Tapi di banyak ayat. Dan tidak ada do’a yang tidak dikabulkan kecuali ia menjadi pengampunan buat yang berdo’a, menjadi penolak bala, dan disimpan sebagai kebaikan yang lain dari hal yang tidak diminta. Nah, apakah yang tidak berdo’a bakalan dapat keistimewaan yang berdo’a? tentu saja tidak. salam
»»  READMORE...

Selasa, 07 Juni 2011

SEDEKAH MEMPERINDAH HIDUP

ALLAH SWT. dalam surah Al Lail ayat 4-7, telah memberikan resep teramat ampuh bagi siapa saja yang menginginkan hidup serba mudah dan bahagia sejak di dunia sampai di akhirat kelak. Intinya, istiqamah bersedekah dan bertaqwa.

Rasul SAW. menerangkan, jika seseorang ingin betul dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, dan ditolong semua permasalahannya, maka dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita dan lebih bermasalah. Dalam sebuah hadis riwayat Thabrani dari Abu Darda, Rasulullah SAW. pernah bertanya kepada sejumlah sahabatnya : " Apakah kalian menginginkan kepuasan dan kesuksesan bathin serta terpenuhi kebutuhan hidup kalian ? ". Lalu beliau SAW. bersabda : " Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berikanlah makanan yang sama dengan makanan yang engkau makan PASTI kalian akan mendapatkan kesuksesan bathin dan akan terpenuhi kebutuhan hidup kalian."

Abu Hurairah RA.meriwayatkan, bahwa 
Nabi SAW. bersabda: "Orang yang pemurah (penderma) itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Adapun orang yang bakhil (kikir) itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dekat dengan neraka."

Saking penting dan mulianya bersedekah itu, maka terhadap sahabat termiskin sekalipun, seperti Abu Dzar Al Ghifari, Rasulullah SAW tetap menganjurkannya. Karena gencarnya Baginda SAW membujuk Abu Dzar untuk istiqamah bersedekah, ia menjadi "penasaran" dan memberanikan diri untuk bertanya : "Ya Nabi Allah ! Engkau menyuruh kami bersedekah. Apa hakekat sedekah itu ?". Nabi Mulia SAW ini menjawab : "Sedekah itu sesuatu yang ajaib". Kalimat itu diulangi beliau tiga kali berturut-turut menandakan utamanya.

Kepada Ali bin Abi Thalib KW, menantunya, Rasulullah SAW. berwasiat : "Wahai Ali !.Keluarkanlah infak hartamu dan berilah kelapangan terhadap familimu dan janganlah khawatir terhadap Allah SWT yang memiliki ‘ Arsy bahwa DIA akan menyediakan karunia-Nya terhadapmu." Dan dalam satu hadis Qudsi Allah SWT. berfirman : " Wahai manusia !. Kekayaan-Ku tidak akan pernah habis selamanya. Semakin banyak engkau berinfak, sebanyak itu pula aku memberi rezeki padamu. Seberapa pula tingkat kekikiranmu sekedar itu pula Aku menahan rezekimu padamu." Sejak itu pula Ali bin Abi Thalib KW walaupun hidupnya tergolong miskin, setiap hari berupaya untuk bersedekah, kendatipun harus bekerja sebagai " pekerja " kasar, misalnya mengambil upah mengangkut air minum. Menurut Ibnu 
Abbas RA. dalam Tafsir Al Qurthuby, bahwa turunnya ayat 274 surah Al Baqarah itu, adalah karena memuji sikap Ali. Ia memiliki uang hanya 4 dirham. Ia menginfakkan 1 dirham di waktu malam dan 1 dirham di waktu siang, 1 dirham ia infakkan dengan cara sembunyi dan 1 dirham lagi, ia infakkan dengan cara terang-terangan. Ia tidak pernah merasa khawatir menghadapi hari esok, karena ia tahu Allah SWT menjamin rezeki hamba-Nya. Ia mendahulukan perniagaan dengan Allah, sebab ia yakin terhadap janji-Nya yang akan menggantinya dengan basalan yang terbaik.( QS. (2) : 261).

Uwais Al Qarni, termasuk generasi tabi’in. Rasul SAW menyebutnya sebagai sebaik-baik sahabat dari kaum tabi’in. Apa keistimewaan Uwais, sehingga walaupun tidak sempat bertemu Rasulullah SAW. tapi Baginda SAW. memujinya ?. Pertama, Uwais amat berbakti kepada ibunya. Dialah yang mengurungkan niat berangkat haji dan hasrat mengunjungi Rasulullah SAW, lantaran ibunya tidak ingin ditinggalkan sendirian olehnya. Kedua, walaupun hidupnya teramat miskin, tapi paling dermawan. Uwais bekerja sebagai pengembala dengan gaji 4 dirham. " Aku ini adalah pengembala yang digaji 4 dirham dan semuanya tidak masuk ke perutku.", ujarnya ketika pada suatu waktu ditanya oleh Umar bin Khattab RA dan Ali KW. Dalam sejarah kehidupan Uwais juga tercatat, dia biasa makan makanan yang diambil dari tempat sampah, setelah dibersihkan, lalu di bagi 
dua. Sebagian ia makan dan sebagian lagi ia sedekahkan..Setelah itu Uwais berdoa : "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu jika masih ada hamba-Mu yang kelaparan."

Ali Ath Thontowi, ulama terkenal dari Universitas Al Azhar Qairo berpesan : "Bila Anda membahagiakan Saudara Anda dengan pemberian, maka Allah akan membahagiakan Anda dengan pemberian-Nya yang tak terduga. Dan tak pernah Anda nantikan. Yang jelas pahala akhirat adalah lebih besar. Oleh karena itu pilihlah pakaianmu yang sekiranya lebih dan mainan serta permen anakmu dan lain-lain yang tak lagi dibutuhkan. Kirimkanlah kepada anak-anak tetanggamu yang fakir. Upayakanlah Anda bisa membuat mereka hidup senang sehari saja dalam setahun, sebagaimana Anda menikmatinya setiap hari sepanjang masa."

Diantaran keistimewaan sedekah dan infak berdasar Quran dan Hadis :
1.Melepaskan diri dari sifat perbudakan.
Rasul SAW. bersabda : " Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana.".

2
Merupakan obat dalam diri kita.
Rasul SAW.bersabda : " Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."
3. Merupakan benteng buat diri kita.
Rasul SAW. bersabda : " Bentengilah harta bendamu dengan sedekah.".
4. Merupakan pemadam kemurkaan-Nya.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah".
5. Menambah keakraban dalam persaudaraan.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah adalah hadiah. Maka berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih-sayanglah kalian dengan saling memberi hadiah".
6.Menanamkan rasa belas kasih dalam hati.
Rasul SAW. bersabda : " Barang siapa mendapat kesedihan di dalam hati, maka berikanlah sedekah."
7.Dapat menambah umur.
Rasul SAW. bersabda : " Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."

Wallahualam. 
»»  READMORE...